“Pada saat itu, jam menunjukkan pukul 19.45 WITA,” Agus Surianto memulai ceritanya.
Agus Surianto adalah seorang wiraswasta yang rajin bersosialisasi dengan warga dusun sekitar. Ia tinggal di Dusun Jelantik, Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Oleh karenanya, Agus memiliki tugas rutin di lingkungan dusun, yaitu kegiatan rutin piket jaga malam.
“Tapi di saat saya mau keluar dari rumah, terdengar hentakan kaca jendela. Seketika saya berteriak memanggil anak saya yang sedang di berada di kamar mandi,” pria kelahiran 27 Mei 1983 itu meneruskan ceritanya.
Agus Surianto seringkali keluar kota. Hal ini dikarenakan tuntutan profesinya sebagai penjual kayu. Karena kebiasaannya, Agus mendapatkan jodoh. Seorang gadis kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan.
Gadis itu bernama Fransiska Madya, seorang mualaf Kristen, yang bersedia menerima pinangan pria pujaannya. Fransiska yang bergolongan darah O bersedia dibawa tinggal di Lombok Utara dengan membawa Bayu Restu Madya Dewanto, dan melahirkan Manggala Rey Alteza Madya Dewanto pada 31 Oktober 2017, di dusun terpencil bernama Jelantik, Lombok Utara.
“Saya memanggil Bayu sampai tiga kali, baru keluar anak itu. Saat itulah terjadi guncangan hebat yang membuat rumah kami porak poranda dalam hitungan detik,” tampak kekhawatiran di wajahnya saat berkisah.
Sebelum gempa utama terjadi, orang tua Fransiska berkeinginan datang ke kediaman mantunya di dusun Jelantik.
Sebagai warga Lombok yang bertipikal lembut, Agus tak kuasa menahan rencana mertuanya bersilahturahim. Ia masih waspada dengan adanya gempa susulan. Pun, mereka masih tinggal di balai-balai beratap terpal. Pria itu khawatir tidak dapat melayani sang mertua dengan layak.
Perkiraan Agus sesuai terjadi. Gempa lebih besar dari tanggal 29 Juli 2018 melanda. 5 Agustus itu menjadi momen ia hampir kehilangan nyawa dan keluarga tercinta.
“Tapi syukur, Alhamdulillah, kami sekeluarga selamat dari musibah tersebut,” tutur Agus. Mertuanya yang berada di Makassar mengurungkan rencana kunjungan. Ia yang berpesan demikian, agar tak merepotkan orang tua istri tercintanya itu.
Pada awal Oktober ini, Agus Surianto sedang membangun hunian sementara yang diinisiasi oleh Inisiatif Zakat Indonesia. Hunian tersebut diperuntukkan bagi Fransiska dan anaknya yang belum genap satu tahun, Manggala Rey.
Diperkirakan hunian tersebut akan selesai pada Oktober mendatang. Sehingga sekeluarga dapat kembali berkumpul bersama dengan sang mertua.
Penulis: Dzul Ikhsan
Editor: Ricky IZI Pusat
Leave a Reply