Jakarta — Di tengah hiruk pikuk ibu kota, sebuah keluarga dari Curup, Bengkulu, tengah berjuang untuk kesembuhan putri kecil mereka, Cyra Fatimah Az-Zahra. Balita berusia 2 tahun 11 bulan ini mengalami sejumlah kelainan bawaan sejak lahir, mulai dari bibir sumbing, kelainan tulang kaki (CTEV), pembengkakan ginjal (Hydronephrosis), mikrosefalus, hingga Tethered Cord Syndrome — kelainan saraf tulang belakang langka yang mengharuskannya menjalani operasi besar di RSCM Jakarta.
Jauh dari kampung halaman dan harus menjalani pengobatan intensif di Jakarta, orang tua Cyra menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal tempat tinggal. Setelah kehilangan tempat kontrakan karena keterbatasan biaya, mereka sempat mengalami kebingungan selama dua bulan mencari tempat berteduh yang layak.
Di tengah kondisi tersebut, mereka menemukan informasi mengenai Rumah Singgah Pasien IZI – YBM PLN Jakarta, yang menjadi titik terang di tengah masa sulit. “Alhamdulillah, kami akhirnya bisa tinggal di Rumah Singgah IZI. Di sini kami merasa aman, tenang, dan bisa fokus mendampingi pengobatan Cyra,” ujar orang tua Cyra.
Rumah Singgah Pasien IZI YBM PLN Jakarta memberikan fasilitas tempat tinggal sementara secara gratis bagi pasien tidak mampu yang sedang menjalani pengobatan rujukan di Jakarta. Selain tempat tinggal, pasien dan pendamping juga mendapat makanan sehat harian, bimbingan spiritual, serta lingkungan yang nyaman dan bersih. “Ini bukan sekadar rumah singgah, tapi rumah harapan,” tambah orang tua Cyra dengan haru.
Kini, setelah operasi besar di November 2024 lalu, Cyra masih menjalani kontrol dan terapi rutin di Jakarta. Meski prosesnya panjang, kehadiran rumah singgah membuat keluarga bisa bertahan, baik secara fisik maupun mental. Program Rumah Singgah Pasien merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan YBM PLN dalam membantu masyarakat dhuafa yang membutuhkan fasilitas layak selama masa pengobatan.
Leave a Reply