JAKARTA – Saat beranjak lanjut usia kebanyakan orang tentunya ingin menikmati masa tuanya. Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi sebagian orang, termasuk Aman (72 th). Usia tua tak menjadi penghalang untuk tetap semangat dan tegar mengarungi kehidupan yang keras ini.
Bagaimana tidak, ditopang tubuhnya yang terlihat rapuh dirinya masih tetap kuat menjajakan pisang dengan dipikul keliling berjalan kaki di sekitar Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat usia yang seharusnya digunakan beristirahat, kakek Aman masih kuat mencari nafkah untuk menghidupi dirinya.
Sang kakek tinggal di emperan toko di sekitar Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur bersama para pedagang kecil lainnya yang bernasib sama. Jangankan untuk menyewa rumah kontrakan, untuk makan sehari-hari saja terkadang seadanya. Lagipula ia juga hidup seorang diri di Jakarta. Sang istri sudah lama meninggal dunia, sedangkan kedua anak-anaknya juga hidup pas-pasan di Subang, Jawa Barat.
Nampak wajahnya yang keriput tidak menunjukan raut murung dengan sesekali tersenyum tipis sambil memegang gagang pikulan. Di usia sekarang ini memang tujuannya tidak ingin merepotkan orang lain terlebih menyusahkan anak-anaknya. Meski cukup berat tanpa ada rasa mengeluh sedikitpun kakek ini tetap dengan tegaknya memikul dagangannya tersebut.
Beralaskan sandal jepit dan topi lusuh yang melekat di kepala membantunya untuk melindungi dari teriknya matahari di Jakarta. Kakek Aman bertutur jika sudah menggeluti usaha jualan pisang keliling sejak tahun 2008. Tepat 14 tahun lalu ketika pertama kali ke Jakarta langsung berjualan buah pisang.
“Sebenarnya kakek mau istirahat dan pulang kampung, tapi kondisi disana juga tidak lebih baik, jadi masih di Jakarta sampai sekarang,” ucap kakek asal Subang ini. Ia memulai aktivitas pada pukul 05.00 WIB selepas sholat subuh. Setiap hari belanja pisang di Pasar Kramat Jati dengan modal yang ada. Setelah itu berkeliling berjalan kaki menuju tempat-tempat yang biasa disinggahi di sekitar Kramat Jati terkadang sampai ke Pasar Rebo.
Penghasilan setiap hari yang didapat dari jualan pisang keliling tidaklah menentu dan seberapa. Hanya bisa mencukupi kehidupan sehari-harinya saja. Hari ini saja ia hanya belanja sebesar Rp 60.000 dengan mendapat 12 sisir pisang Lampung. Nantinya pisang-pisang tersebut akan dijual per sisir Rp 10.000 untuk yang kualitas baik, sedangkan yang kualitas agak jelek dijual 2 sisir hanya Rp 15.000.
Semoga Alloh selalu melindungi kakek-kakek Aman lainnya di tempat lain. Hari-hari lanjut usia masih berjuang dengan keterbatasan yang ada.
Alhamdulillah, kami dapat menyalurkan sejumlah uang dan paket sembako kepada Kakek Aman dari para donatur melalui program Sedekah Subuh IZI. Semoga Allah memberkahi kita semua, aamiin!
Ahad, 6 November 2022
Tim Sedekah Subuh IZI
Leave a Reply