SUMATERA UTARA – Bina Mualaf IZI merupakan program membina mualaf dalam bentuk pemberian pembinaan agama yang rutin kepada mualaf dalam rangka penguatan keyakinan dan keimanan mereka serta memberikan santunan kepedulian kepada para mualaf. Sasaran wilayah mualaf difokuskan pada daerah mualaf dhuafa yang lokasinya di dominasi oleh mayoritas Non – Islam dan rawan krisis keimanan.
Salah satu pendakwah dari IZI Sumut yaitu Ustadz Yahya Sembiring, Sarjana Pendidikan Agama Islam dari STAI AL- HIKMAH Medan.
Beliau telah meneruskan perjuangan dakwah dan ajaran Rasulullah menyebarkan ajaran agama Islam sampai ke pelosok Desa Sugihen, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang merupakan sebuah desa minoritas muslim, dari 300 KK (Kepala Keluarga) hanya 40 KK muslim sedangkan mayoritas penduduk lainnya beragama Non-Islam.
Mualaf di desa ini pengetahuan agamanya juga masih sangat minim, masjidnya juga terletak di sekitar pemukiman masyarakat Non-Islam karenanya membutuhkan Da’i untuk mengajarkan dan menguatkan aqidah.
Basis dakwah Ustadz Yahya adalah di Masjid Ar – Rahmad yang sangat sederhana, sayangnya, sebab itulah masyarakat muslim lumayan jauh berjalan kaki menuju masjid. Banyak hal yang membuat Ustadz Yahya prihatin dengan kondisi masyarakat setempat. Salah satunya yaitu kondisi warga dan anak-anak muslim Desa Sugihen yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak kondusif untuk imannya.
Selama berdakwah, Ustadz Yahya proaktif mendatangi rumah – rumah masyarakat untuk sholat berjamaah dan muridnya untuk mengajari baca Al – Qur’an dan mengaji agama Islam.
Warga setempat masih banyak yang mempercayai hal-hal mistis. Sehingga memperbaiki aqidah mereka merupakan hal utama dalam berdakwah.
Ditambah berdakwah di tengah masyarakat minoritas muslim dan mayoritas non – muslim perlu kehati – hatian tinggi. Sebab itu, Ustadz Yahya menggunakan jurus 3S (Senyum, Sapa, Salam). Ia pun berdakwah dengan bil hikmah, mau’idzah hasanah, wajadilhum billati hiya ahsan.
Ustad Yahya menyampaikan seorang Da’i hakikatnya harus siap berjuang kapan dan dimana pun, tanpa melihat seberapa jauh medan dakwah yang akan dijalani. Seorang Da’i harus siap berkorban dan ikhlas berdakwah.
Leave a Reply